Mike Romano Meninggal di Atas Ring

Professional wrestlers dying in the ring is rare but occasionally happens. Di 1936, 5,000 wrestling fans in Washington, D.C. inadvertently booed a dead man at the end of the Mike Romano vs. “Irish” Jack Donovan match at Griffith Stadium on Thursday, Juni 25, 1936.

The 40-year-old Romano was putting Donovan over in a worked match. Newspapers inaccurately reported Romano as 46-years-old. Romano was born Mike Malulich in Italy during 1896.

officials-carry-mike-romano-from-ring

Officials carrying Mike Romano from ringside after Romano died in the ring (Courtesy of Library of Congress)

Romano and Donovan wrestled evenly for the short five-minute match. Romano suddenly arched his back in an unusual manner when Donovan applied a head scissors. Romano tried to balance himself with his feet, but his legs were unnaturally ridged.

A woman at ringside yelled, “Pria itu sangat terluka! Lihatlah wajahnya!Wajah Romano berubah saat matanya melotot. Romano tiba-tiba lemas.

Donovan melepaskan pegangannya. Wasit Cyclone Burns dengan cepat mengangkat tangan Donovan saat ofisial masuk ke dalam ring.

Para penggemar di luar ringside tidak menyadari apa yang terjadi. Para penggemar menyemangati Burns dan mulai mencemooh Romano. Para penggemar tidak tahu bahwa mereka sedang mencemooh orang mati.

Sementara petugas membawa Romano dari ring dengan tandu, polisi menangkap Jack Donovan "Irlandia" dan Topan Burns. Promotor tidak membuat polisi pintar untuk bekerja dalam gulat profesional. Bukan hal yang aneh jika polisi menangkap pegulat karena penyerangan berdasarkan aksinya di atas ring. Jaksa dengan cepat membatalkan dakwaan ketika “pegulat yang dirugikan” menolak untuk mengadili lawannya.

joseph-toots-mondt

Foto Yusuf “Toots” Mondt (Domain Publik)

In this case, petugas koroner meminta jaksa untuk membatalkan dakwaan. Pemeriksa mayat menemukan bahwa Romano menderita penyakit koroner stadium lanjut. Hanya masalah waktu sebelum Romano mengalami serangan jantung.

Kematian Romano ternyata menjadi kabar yang tidak disukai Joseph “Toots” Mondt. Mondt, penembak dan pelacur yang berbahaya, menghabiskan sebagian besar waktunya setelah tahun 1920-an terlibat dengan pemesanan dan promosi gulat.

Romano memiliki sabuk kejuaraan yang Romano izinkan Mondt gunakan untuk salah satu juara gulatnya saat ini. Ketika Romano meninggal, istrinya meminta kembali sabuk itu atau agar Mondt membelinya darinya. Romano dan istrinya memiliki dua anak perempuan. Romano’s widow worried about taking care of the family.

Mondt, who was not to be moved by the plight of the widow, refused to return the belt. Romano’s wife sued Mondt, who put up a feeble defense for why he wanted to keep the belt without paying for it. I wrote about Mondt’s career in Menyilangkan Trio Debu Emas.

Wrestlers dying young outside the ring is an epidemic. Untung, deaths inside the ring remain rare.

You can leave a comment or ask a question about this or any post on my Halaman Facebook atau Profil Twitter.

Sources: The Washington Herald (Washington, D.C.) Juni 26, 1936, p. 21

Pin It
Bagikan